THE 5-SECOND TRICK FOR SIRAH BUKU TEKS TAHUN 6

The 5-Second Trick For sirah buku teks tahun 6

The 5-Second Trick For sirah buku teks tahun 6

Blog Article

My basis for not giving the entire 5 stars is just two matters. The 1st is always that there were a few situations in which incidents are outlined in brief leaving out names of sahabis or aspects with regards to the event. Or leaving out unique little incidents that come about.

Pengarang kitab sirah nabawiyah ini adalah Mentioned Ramadhan al-Buthy, beliau merupakan seorang ulama ternama dunia yang mana kitab sirah karangan beliau ini menjadi kitab yang paling laris dibandingkan kitab sirah yang lainnya atau bahasa mudahnya adalah kitab sirah nabawiyah best seller saat ini.

Buku itu membahas peristiwa ajaib secara rinci termasuk peristiwa tertentu yang akan dipertanyakan oleh standar modern.

Dan semua itu bukan termasuk wilayah ibadah formal (mahdhah) melainkan bidang muamalah. Di mana hukum yang berlaku bahwa segala sesuatu asalnya boleh, kecuali bila ada dalil yang secara langsung melarangnya secara eksplisit.

اعتمد الكاتب أسلوبا موسوعياً بنقل ما كتب في السيرة النبوية من مصادر مختلفة والتعليق عليها وتميز بالتقديم للمدن والدول والحضارات السائدة خلال تسلسل أحداث السيرة النبوية المطهرة

ƢƠȁƲƼ ǵdzdžȀ ǽȇdzǞ ɍ¦ ȃdzǎ ɍ¦ ǰȁdžǀ ƨǀȁdž ơǷȆǁǻǶ ǡȆ ƼƠ ǹȨƠȁƲ ȄơȣơƥdzȨ ǹǢƼ ǡȇdžƠ ƠǀơȤǺ ƠȁƫǮ ǽȇDzȀƠ

Sirah nabawiyah adalah sejarah perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun setelah diangkat menjadi Rasul, hingga wafatnya beliau.

Padahal di masa Rasulullah Observed, tidak ada perintah atau anjuran untuk membukukan sejarah kehidupan beliau. Bahkan hingga masa salah berikutnya, belum pernah ada buku yang khusus ditulis tentang kehidupan beliau.

Hal ini setidaknya disebabkan oleh dua hal, pertama, sebagian besar kitab ini disusun berdasarkan bab-bab fiqh atau satuan pembahasan yang berkaitan dengan syariat Islam.

Konsep dan praktik nyata dalam mencapai generasi yang bertakwa dijelaskan dengan lugas dan mudah dipahami.

Bahkan pula, hadis-hadisnya telah di-tahqiq dan di-takhrij oleh Syaikh Salim bin ΄Ied al-Hilali hafizahullah sehingga dapat dibezakan dan difahami mana yang sewajarnya dijadikan sebagai hujjah dan mana yang tidak. Selain itu, makna lafaz-lafaznya telah diperjelas sehingga dapat difahami dengan mudah. Dan yang istimewa, adanya tambahan perbahasan mengenai sifat fizikal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, keadaan rumah tangga beliau, dan hukum-hukum yang Allah khususkan bagi Nabi-Nya ini, yang tidak di-miliki oleh Nabi-Nabi selainnya ataupun oleh umatnya. Demikianlah sebuah pembentangan dan maklumat yang sangat jarang diperolehi pada mana-mana buku Islam bertemakan sirah. Membaca buku ini, selain dapat menyelami huraian kisah-kisah Nabi secara fakta dan ilmiyah, ia juga mampu memberikan motivasi dan meningkatkan semangat para pembaca dalam usaha-usahan mengikuti dan mencontohi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

“Aku tidak menikah dengan istri-istriku dan aku tidak menikahkan putri-putriku kecuali dengan izin yang dibawa Jibril dari Allah” Dikatakan beruntung dunia-akhirat karena para Ummahatul Mukminin ini juga mendapatkan jaminan syurga.

Kedua, mengomentari kasus-kasus dan peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk menjawab masalah-masalah yang timbul atau mengungkapkan permasalahan yang belum jelas, atau untuk menarik perhatian muslimin kepada pelajaran dan nasihat yang terkandung di dalamnya.

Membaca buku sirah Nabi Noticed ini barangkali akan terasa unik. Mengapa? Sebab, buku ini memberikan gambaran nyata tentang kehidupan Nabi Saw, berdasarkan apa yang dianggap sebagai sumber-sumber akurat dan dapat dipercaya oleh para akademisi serta sejarawan Islam. Tidak sedikit pun ada usaha untuk “memodernkan” Nabi Noticed dengan menunjukkan beberapa sifat Nabi Noticed yang saat ini banyak kita jumpai, atau dengan membuat atau membenarkan apa pun yang akan dianggap “tidak tepat secara politik” oleh sebagian pembaca. Saat banyak umat sarah bukur wheatfield indiana Islam menulis kehidupan Nabi Saw dalam bahasa Inggris sebagai sebuah apologi, dengan harapan dapat menarik para pembaca yang masih meragukannya, Prof. Mubarakpuri, melalui buku ini, justru dengan bijak menolak justifikasi dan penjelasan semacam itu.

Report this page